Main Character Syndrome: Apakah Ini Salah Satu Bentuk Coping Mechanism?
Main Character Syndrome: Apakah Ini Salah Satu Bentuk Coping Mechanism?
Blog Article
Kamu pernah nggak merasa seperti tokoh utama dalam hidupmu sendiri? Seakan-akan semua yang terjadi di sekelilingmu adalah bagian dari cerita besar yang sedang kamu jalani? Kalau iya, bisa jadi kamu pernah (atau sedang) mengalami yang disebut Main Character Syndrome.
Istilah ini lagi sering banget muncul di media sosial, terutama di kalangan Gen Z. Banyak orang mulai "memainkan peran utama" dalam hidup mereka—mulai dari bikin vlog seperti film, menyusun playlist hidup, sampai gaya berpakaian yang selalu on point. Tapi, sebenarnya apa sih Main Character Syndrome itu? Dan benarkah ini adalah bentuk coping mechanism?
Apa Itu Main Character Syndrome?
Main Character Syndrome bukanlah istilah medis resmi, tapi lebih ke istilah budaya populer. Ini menggambarkan kecenderungan seseorang yang merasa atau berperilaku seolah-olah mereka adalah tokoh utama dalam hidup (dan bahkan hidup orang lain). Biasanya ditandai dengan self-awareness yang tinggi, sedikit narsisme, dan gaya hidup yang dibuat seolah-olah layak dijadikan film.
Coping Mechanism yang Tersembunyi?
Meski terlihat fun dan percaya diri, banyak psikolog melihat gejala ini sebagai bentuk dari coping mechanism—cara seseorang menghadapi tekanan atau luka emosional. Misalnya, seseorang yang merasa tidak diakui atau merasa kesepian mungkin mulai membayangkan dirinya sebagai tokoh utama supaya hidupnya terasa lebih "penting" dan bermakna.
Dengan menjadikan diri sebagai karakter utama, mereka bisa mengalihkan perhatian dari realita yang menyakitkan dan menciptakan versi hidup yang lebih menyenangkan untuk dijalani.
Kapan Ini Jadi Masalah?
Pada dasarnya, membayangkan diri sebagai tokoh utama tidak selalu salah. Bisa jadi cara yang sehat untuk meningkatkan rasa percaya diri dan mengarahkan hidup. Tapi, jika sudah mengarah ke perilaku egois, merasa lebih penting dari orang lain, atau kehilangan empati, ini bisa jadi sinyal bahaya.
Di titik inilah pentingnya memahami psikologi manusia—dan di sinilah lulusan jurusan psikologi punya peran besar. Mereka bisa membantu individu memahami apa yang sedang mereka alami, dan apakah perilaku tersebut merupakan pertahanan diri yang sehat atau justru perlu diatasi.
Self-Awareness Itu Kunci
Kalau kamu merasa sedang mengalami Main Character Syndrome, coba refleksi: Apakah kamu sedang menghindari sesuatu? Apakah kamu merasa lebih baik setelah "berakting" sebagai tokoh utama? Atau justru makin tertekan karena merasa hidupmu harus selalu sempurna?
Intinya, memahami diri sendiri adalah langkah awal menuju hidup yang lebih sehat secara mental. Dan kalau kamu tertarik untuk memahami hal-hal seperti ini lebih dalam, mungkin sudah saatnya kamu melirik jurusan psikologi sebagai pilihan masa depan. Karena di sana, kamu bukan cuma belajar tentang orang lain—tapi juga belajar mengenal dirimu sendiri.
Report this page